Blogs

Kalau kamu sedang berada di Pontianak, ada satu hal yang pasti tidak boleh dilewatkan yaitu berburu camilan khas. Ibu kota Kalimantan Barat ini tidak hanya terkenal dengan Sungai Kapuas yang megah atau Tugu Khatulistiwa yang ikonik, tapi juga dengan ragam kuliner yang memanjakan lidah. Dari makanan berat sampai camilan ringan, semuanya punya cerita. Dan kalau […]

Ketika berbicara tentang camilan khas Singkawang, salah satu nama yang mulai mencuri perhatian masyarakat luas adalah Keripik Nafisa. Awalnya hanya usaha rumahan sederhana di Setapuk Besar, Singkawang, kini brand ini berhasil menembus pasar internasional hingga ke Malaysia. Cerita ini bahkan diangkat oleh Tribun Pontianak, karena dianggap sebagai inspirasi bagi banyak UMKM yang bermimpi membawa produk

Indonesia adalah negeri yang kaya akan cita rasa. Dari ujung barat sampai timur, setiap daerah punya camilan khas yang menjadi identitas sekaligus kebanggaan. Dan ketika berbicara tentang Kalimantan, banyak orang mungkin langsung terbayang hutan tropis, sungai besar, dan budaya yang beragam. Tapi, ada satu hal yang sering bikin orang rindu dengan pulau ini: camilannya. Camilan

Kalau berbicara tentang Kalimantan, banyak orang langsung terbayang hutan tropis yang luas, sungai-sungai besar yang membelah pulau, atau kekayaan tambang dan budayanya. Tapi ada satu hal yang sering terlewat, padahal selalu membuat wisatawan jatuh cinta: camilan khas Kalimantan. Camilan di Kalimantan bukan hanya makanan ringan biasa. Ia adalah representasi budaya, cita rasa alam, dan kearifan

Indonesia dikenal dengan keragaman budaya, bahasa, dan tentu saja kuliner. Dari Sabang sampai Merauke, tiap daerah punya makanan khas yang menggambarkan identitas dan karakter masyarakatnya. Dan kalau bicara soal camilan, Indonesia bagaikan surga. Camilan di negeri ini bukan hanya sekadar teman ngopi atau ngeteh. Ia hadir dalam setiap momen penting: dari acara keluarga, nongkrong bersama

Setiap daerah di Indonesia punya cerita unik lewat makanannya. Kalau Jawa punya gudeg, Sumatera punya rendang, maka Kalimantan punya kekayaan rasa yang jarang terekspos ke publik luas. Salah satunya: camilan khas Kalimantan yang ternyata bukan sekadar teman ngopi, tapi juga bagian dari budaya, kebersamaan, dan identitas lokal. Coba bayangkan, kamu sedang berkunjung ke Singkawang, kota

Bayangkan suasana ini:Kamu sedang nongkrong bareng teman-teman di warung kopi. Obrolan ngalir ke mana-mana—tentang kerjaan, tentang kuliah, tentang hidup. Gelas kopi sudah hampir habis, musik akustik dari speaker mengiringi. Tapi ada yang kurang… meja masih kosong. Lalu datanglah satu bungkus keripik, dibuka, dan tiba-tiba suasana berubah. Tawa semakin lepas, obrolan makin hangat, dan tiba-tiba semua

Keripik itu salah satu camilan paling nikmat. Entah itu keladi, pisang, sukun, atau singkong, semuanya punya satu hal yang bikin ketagihan: teksturnya yang renyah dan rasa gurihnya yang khas. Tapi…Pernah nggak kamu beli keripik, baru dua hari dibuka, ternyata udah nggak “kriuk” lagi?Yup, keripik melempem dan itu bikin mood ngemil jadi turun drastis. Nah, di

Ada satu hal yang sering kali terlupakan saat orang bepergian: oleh-oleh. Padahal, oleh-oleh adalah cara paling sederhana untuk membawa pulang cerita, rasa, dan kenangan dari sebuah tempat. Dan kalau kamu sedang atau akan liburan ke Kalimantan Barat, khususnya ke kota Singkawang, ada satu oleh-oleh yang wajib kamu bawa pulang: keripik khas Singkawang. Singkawang bukan hanya

Keripik, Camilan Rakyat yang Nggak Pernah Mati Gaya Dari meja makan keluarga sampai cemilan saat rapat kantor, keripik selalu punya tempat spesial di hati masyarakat Indonesia. Tapi, pernah nggak sih kamu mikir, kenapa keripik nggak pernah sepi peminat? Yuk kita bahas 5 fakta menarik kenapa keripik jadi camilan sejuta umat: 1. Murah, Meriah, dan Merakyat